Penulisan Surat Resmi
Pengertian Surat Dinas
- Surat resmi yang dibuat oleh sebuah instansi atau lembaga untuk keperluan dinas.
- Surat yang berisi permasalahan kedinasan yang biasanya dibuat oleh instansi atau lembaga (baik instansi pemerintah atau swasta)
- Sebagai pedoman pekerjaan, seperti surat instruksi, surat pemberian izin, surat keputusan.
- Sebagai alat pengingat, karena surat ini bisa dijadikan arsip bagi instansi.
- Sebagai bukti perkembangan suatu instansi atau lembaga.
- Sebagai alat bukti, terutama surat perjanjian.
Bagian-Bagian Surat Dinas
- Kepala surat
- Nomor surat
- Tanggal surat
- Lampiran
- Hal atau perihal
- Alamat tujuan
- Salam pembuka
- Isi surat
- Salam penutup
- Pengirim surat
- tembusan
1. Kepala Surat / Kop
Berisi :
Lambang / logo
Nama lembaga/instansi/organisasi
Alamat
Nomor telepon
Nomor kotak pos
Nama alamat email/web
Untuk perusahaan bisa ditambahkan nama cabang
2.Nomor Surat
Berisi nomor urut terbitnya surat, kode surat, angka
romawi yang menunjukkan bulan, dan angka tahun.
Supaya praktis nomor surat dibuat per tahun agar jumlah
nomor urut relatif kecil.
Kata nomor sering disingkat No.
Contoh :Nomor : 012/DPM/III/2022
3. Tanggal Surat
Dalam surat dinas tanggal surat tidak perlu mencantumkan
nama kota, karena dalam kepala surat sudah ada alamat
lengkap.
Nama bulan tidak boleh ditulis dengan angka.
Tahun ditulis lengkap.
Contoh :24 November 2022
4. Lampiran
Kata lampiran bermakna tambahan. Jadi, lampiran adalah
sesuatu yang ditambahkan pada surat yang dikirimkan.
Lampiran dapat berupa surat, berkas, fotokopi ijazah,
salinan-salinan surat berharga, dll.
Jika surat tidak disertai lampiran maka dalam kolom
lampiran diisi dengan tanda hubung (-).
Contoh :
Nomor : 012/DPM/III/2022
Lampiran: 1 bendel
5. Hal atau perihal
Hal surat disebut juga perihal atau pokok surat.
Isi pokok surat disampaikan dengan kata-kaya yang
singkat
Contoh :
Nomor : 012/DPM/III/2022
Lampiran: 1 bendel
6. Alamat tujuan
a. Alamat luar (pada sampul surat)
Kata kepada tidak perlu dicantumkan
Kata nomor untuk nomor rumah tidak perlu dicantumkan
Kata sapaan (Bapak, Ibu, Saudara) tidak dicantumkan jika
yang ditulis jabatannya
Nama kota ditulis dengan huruf kapital untuk
memudahkan penyortiran
Contoh :
Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa
Jalan I Dewa Nyoman Oka 34
Yogyakarta
Perihal : Undangan
7. Salam pembuka
Kata-kata yang biasa dipergunakan sebagai salam
pembuka ialah dengan hormat, (ditulis dengan d kecil dan
h kecil diakhiri tanda koma.
8. Isi Surat
a. Alinea pembuka
Merupakan pengantar atau pendahuluan terhadap pokok
persoalan yang ingin disampaikan.
Berfungsi mengarahkan persoalan yang akan
dikemukakan pada alinea isi.
Contoh :
1) Dengan ini kami beri tahukan bahwa surat Saudara
nomor 012/DPM/III/2022 tanggal 24 November 2022
telah kami terima.
9. Salam Penutup
Kata-kata yang biasa dipergunakan salam penutup ialah
hormat kami, atau hormat saya,
10. Pengirim Surat
Penyajian bagian ini dilengkapi dengan data kenal diri
kedinasan, yaitu jabatan, nama terang, nomor induk
pegawai, dan cap dinas.
Contoh :
Rektor Universitas Pelita Bangsa
tanda tangan
Hamzah Muhammad Mardi Putra, S.K.M., M.M. DBA
NIDN ……………………………..
Catatan
Pada dasarnya setiap surat yang terbit ditandatangani oleh
kepala kantor sebagai penanggung jawab. Namun, dalam
surat-surat tertentu ia dapat mendelegasikan kepada
pejabat yang berada di bawahnya. Oleh karena itu, dalam
bagian ini digunakan singkatan a.n. dan u.b.
Singkatan a.n. (atas nama) dipergunakan jika subjek surat
menandatangani surat yang diterbitkannya atas nama
pejabat lain, yaitu atasan subjek surat.
kepala kantor sebagai penanggung jawab. Namun, dalam
surat-surat tertentu ia dapat mendelegasikan kepada
pejabat yang berada di bawahnya. Oleh karena itu, dalam
bagian ini digunakan singkatan a.n. dan u.b.
Singkatan a.n. (atas nama) dipergunakan jika subjek surat
menandatangani surat yang diterbitkannya atas nama
pejabat lain, yaitu atasan subjek surat.
Komentar
Posting Komentar